Jazilul Fawaid: Jangan Sampai Bawean Minta Merdeka
jpnn.com, GRESIK - Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid punya cara sendiri menanamkan nilai-nilai persatuan di kalangan santri Pondok Pesantren Darussalam di Desa Daun, Bawean, Gresik, ketika melakukan sosialisasi Empat Pilar MPR, Rabu (30/10).
Di hadapan para santri, politikus asli Bawean itu menerangkan kewenangan MPR, antara lain melantik presiden dan wakil presiden, mengamendemen UUD 1945, serta menjaga Empat Pilar MPR sebagai konsensus kebangsaan.
"Nah, salah satu tugas penting lainnya adalah menjaga konsensus Empat Pilar MPR. Empat konsensus kebangsaan itu adalah Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika," ucap Jazilul.
Dia mengingatkan, kalau Empat Pilar kebangsaan ini runtuh, maka Republik Indonesia ini juga akan bubar. Dia bahkan memberikan contoh negara-negara yang hancur karena tidak ada nilai-nilai yang mempersatukan.
Beberapa negara itu seperti Suriah, Libya, dan sejumlah negara Islam lain yang dihantam gelombang perpecahan bahkan negaranya hampir bangkrut.
"Itu justru karena tidak ada pengikat dari perjanjian kebangsaan. Jadi negara ini ada ikatan yang menyatukan namanya Pancasila. Pancasila ini tidak pernah yang namanya bertentangan dengan ajaran-ajaran Islam," jelasnya.
Jazilul mengatakan, ajaran Islam merupakan sumber utama dari Pancasila itu sendiri. Makanya Islam dan Pancasila tidak pernah dihadap-hadapkan. Apalagi santri dipastikannya 100 persen Islam dan 100 persen Pancasila.
Akan tetapi, dia mengingatkan bahwa sekarang ini ada juga santri-santri baru hanya mengaku Islam, tetapi tidak mengakui Pancasila. Inilah yang menurut Jazilul menyimpang dari dari asas kebangsaan. Namun dia meyakini santriwan dan santriwati di Ponpes Darussalam 100 persen Islam, 100 persen cinta tanah air, 100 persen nasionalis.