Jelang Asian Games, Petinju Wanita NTB Digembleng di Ukraina
”Saya yang tahu kemampuan mereka dan saya selalu mendampingi mereka di tiap kejuaraan internasional maupun nasional,” kata Dugi.
Bahkan, Dugi membinanya dari sejak tidak mengenal tinju hingga masuk pelatnas. Sehingga, karakter dan mentalnya sudah dihafalnya. ”Mereka masih kalah di mental karena jam terbang bertandingnya masih minim,” ungkapnya.
Dugi menjelaskan, Kuswatun mengenal tinju sejak 2014. Sementara Ainun dilatih tinju mulai 2015. Artinya, mereka terbilang baru mengenal tinju.
”Ainun baru berumur 18 tahun sedangkan Kuswatun baru 20 tahun. Namun, mereka dipercaya memperkuat Indonesia di Asian Games,” ungkapnya.
Meski baru mengenal tinju, skill dan teknik mereka bermain tinju cukup bagus. Hanya perlu diperkuat pada mentalnya. ”Kalau dari segi bermain tinju saya yakin dia yang terbaik. Tapi, mental yang menjadi persoalan,” jelasnya.
Menurutnya, mental sangat perlu. Petinju yang memiliki mental lemah, bakal cepat menyerah saat bertanding. ”Percuma teknik dan skill bagus, tapi mental tidak bagus,” ujarnya. (arl/r1)