Jelang Lengser, Anies Didemo Warga, Dianggap Tak Mampu Selesaikan 9 Masalah Jakarta
jpnn.com, JAKARTA - Hari terakhir Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berkantor di Balai Kota disambut demmo sejumlah massa yang mengatasnamakan Koalisi Perjuangan Warga Jakarta (Kopaja).
Mereka menyatakan ‘drop out’ terhadap Anies Baswedan dan Ahmad Riza Patria.
Massa Kopaja menilai Anies tidak mampu mewujudkan janji kampanyenya menjadikan DKI Jakarta sebagai kota yang humanis.
Aksi drop out ini merupakan puncak dari pemberian rapor merah pada 18 Oktober 2021, kemudian Surat Peringatan 1 atau SP1 pada 22 April 2022, dan SP 2 pada 23 Agustus 2022.
Pengacara LBH Jakarta Jeanny Sirait menyebutkan ada 9 masalah yang dinilai tak berhasil, yakni buruknya kualitas udara Jakarta yang sudah melebihi baku mutu udara ambien nasional (BMUAN), sulitnya akses air bersih di Jakarta akibat swastanisasi air, penanganan banjir Jakarta yang belum selesai.
“Ketidakseriusan Pemprov DKI Jakarta dalam memperluas akses terhadap bantuan hukum. Kemudian lemahnya perlindungan masyarakat pesisir dan kecil di Teluk Jakarta, hunian yang layak masih menjadi masalah krusial,” kata Jeanny di Balai Kota DKI, Jumat (14/10).
Masalah lainnya, sebut Jeanny, yaitu penggusuran paksa yang masih menghantui Warga Jakarta, belum maksimalnya penanganan Covid-19 serta dampak sosialnya, dan ketidakseriusan Pemprov DKI Jakarta dalam melindungi penyandang disabilitas.
Mereka berfokus mendesak Gubernur Anies Baswedan untuk mencabut Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 207 Tahun 2016 tentang Penertiban atau Pemakaian Penguasaan Tanah Tanpa Izin yang Berhak.