Jelang Natal dan Tahun Baru, Pasokan Pangan Cukup
“Tapi sekarang masyarakat sudah mulai kenal dengan daging beku, sebab dilihat dari mafaat dan kehigienisannya,” ucap Manaf.
Sementara Kepala Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan Badan Ketahanan Pangan, Risfaheri menuturkan, pihaknya melakukan pemantauan khususnya menjelang HBKN di daerah-daerah. Salah satunya di Kalbar. Karena pihaknya fokus terhadap daerah-daerah yang banyak masyarakatnya merayakan Natal.
“Terlebih ini juga dibarengi dengan hari libur, secara otomatis tempat wisata akan menjadi pusat keramaian pula, jadi daerah-daerah wisata juga kami lakukan pemantauan pasokan pangannya,” paparnya.
Seperti di Sumatra Utara, Sulawesi Utara, Kalimantan Barat, Jateng, Maluku, Bali dan DKI Jakarta, termasuk pusat wisata yang cukup ramai. Sehingga kebutuhan pasokan pangan lebih tinggi dibanding daerah lainnya.
“Tapi dari pantauan yang sudah kami lakukan pasokan pangan khususnya Kalbar cukup. Ada kenaikan sedikit tapi masih dalam batas yang wajar, nanti juga akan turun lagi,” tuturnya.
Untuk mengantisipasi kenaikan harga pangan, akan digelar pasar pangan murah atau pangan selektif. Namun ini dilakukan apalagi terjadi gejolak harga yang masuk dalam kategori mengkhawatirkan. “Sehingga baik di tingkat konsumen maupun produsen tetap terjaga dan tidak ada yang dirugikan,” jelas Risfaheri.
Senada disampaikan Kasi Bidang Perdagangan Luar Negeri Impor dan Bina Perdagangan Lintas Batas Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kalbar, Budi L Sanjaya. Menurutnya, dilihat dari sisi harga pangan di pasar tradisional cenderung stabil. Hal ini lantaran adanya peran Kementerian Perdagangan yang mengeluarkan Harga Eceran Tertinggi (HET) dan terbentuknya Satgas Pangan.
Terbukti sejak tahun 2016 hingga sekarang inflasi Kalbar turun. “Bahkan saat ini stok dan harga pangan kita relatif stabil,” sebutnya.