Jelang Pemilu Korsel, Korut Kembali Bikin Deg-degan
Analis mengatakan Korut dapat menggunakan transisi presiden mendatang di Korsel atau hari libur nasional besar pada 15 April untuk menguji coba peluncuran rudal baru atau senjata lainnya.
“Waktu pengujian rudal Korut mungkin tampak aneh bagi kami, mengingat fokus global pada Ukraina,” Jean Lee, seorang rekan di Wilson Center yang berbasis di Washington, mengatakan di Twitter.
"Tapi itu masuk akal di Korut, di mana para ilmuwan fokus pada senjata baru yang sempurna untuk dipamerkan Kim pada parade militer besar pada pertengahan April," kata dia.
Peluncuran rudal balistik Korut dilarang oleh resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang telah menjatuhkan sanksi pada negara itu atas program senjatanya.
Amerika Serikat mengatakan terbuka untuk pembicaraan tanpa prasyarat, tetapi Pyongyang mengatakan pembicaraan hanya mungkin dilakukan setelah Amerika Serikat dan sekutunya membatalkan kebijakan bermusuhan.
Pada Jumat, proyek 38 North yang berbasis di AS dan pemantau Korut, mengatakan fasilitas nuklir utama negara itu sedang berjalan lancar, menghasilkan bahan bakar untuk senjata nuklir potensial dan perluasan fasilitas produksi nuklirnya. (ant/dil/jpnn)