Jelang Ramadan, Kementan Pastikan Produksi Bawang Merah di Bantaeng Melimpah
jpnn.com, BANTAENG - Produksi bawang merah di Sulawesi Selatan meningkat drastis setiap tahunnya.
Kementerian Pertanian (Kementan) sendiri telah melakukan beberapa langka preventif untuk menekan seluruh komoditas yang berpotensi mempengaruhi inflasi, di antaranya bawang merah.
Untuk mengantisipasi ketersediaan stok dan anomali harga, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo telah memerintahkan seluruh jajaran Direktorat Jenderal Hortikultura untuk mengawal dan melakukan pendampingan ketersediaan bahan pokok penting, terutama cabai, bawang merah, dan bawang putih dalam menyambut Ramadan dan Lebaran 2023.
Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto bergerak cepat menindaklanjuti arahan Mentan Syahrul dengan memerintahkan jajarannya untuk memastikan ketersediaan dan kondisi di lapangan, terutama di lokasi sentra atau kawasan penyangga cabai dan bawang merah nasional.
Dirjen Prihasto membeberkan beberapa langkah strategis yang sudah dilakukan, mulai dari menyampaikan early worning system (peringatan dini) untuk menjaga ketersediaan 3 bulan ke depan di wilayah kampung hortikultura seluruh Indonesia.
"Kami harus mengantisipasi segala kemungkinan untuk menjaga stabilitas harga, Pak Menteri telah menginstruksikan kepada saya untuk melakukan segala upaya agar ketersedian produksi subsektor hortikultura ini tercukupi, dipastikan aman dan tidak bersoal," kata Dirjen Prihasto melalui keterangan, Minggu (26/2).
Berdasarkan data dari dinas pertanian setempat menguraikan bahwa jadwal musim tanam pada lokasi tadah hujan pada Oktober-November (musim tanam pertama), Februari-Maret (musim tanam kedua), April-Mei (musim tanam ketiga).
Kemudian untuk lokasi yang memiliki irigasi teknis bisa mencapai empat kali musim tanam, yaitu Juli-Agustus.