Jelang Sail Sabang 2017, Marsetio Lepas 29 Kapal Yacht dari Darwin
Deputi Pemasaran Mancanegara Kemenpar I Gde Pitana mengatakan, promosi tersebut dapat menjaring peserta acara Wonderful Indonesia Sail pada Juli dan Sail Sabang yang akan dilaksanakan pada Desember 2017 mendatang.
”Ini juga momentum memperkenalkan pariwisata Indonesia melalui penampilan tim Wonderful Indonesia dengan aktivitas promosi destinasi-destinasi wisata bahari yang terletak di seluruh Tanah Air kita,” ujar Pitana.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menegaskan, komunitas wisata minat khusus bahari itu banyak. Menpar menyebut ada komunitas surfing, diving, sailing, yachting, cruising dan sebagainya.
Arief mengatakan, wisata yachting merupakan wisata bahari yang berpotensi meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia.
"Kedekatan jarak antara Australia dengan wilayah timur Indonesia menjadi salah satu alasan banyaknya kapal yacht Australia yang berkunjung ke Indonesia. Luas dan kayanya wilayah laut Indonesia menjadikan bangsa kita berpotensi besar untuk menjadi destinasi pariwisata bahari terkemuka di kawasan Asia Pasifik,” kata Menpar Arief Yahya.
Untuk mendukung event ini, Kemenpar pun mengeluarkan kebijakan bebas visa. Kebijakan Bebas Visa Kunjungan hanya memperbolehkan izin tinggal selama 30 hari di Indonesia. Jika menggunakan Visa on Arrival, batas waktunya 60 hari.
"Untuk para yachter, Indonesia sudah menyediakan social culture visa. Masa berlakunya 60 hari dan bisa diperpanjang 4 x 30 hari. Jadi para yachter bisa berpetualang selama enam bulan," terang Menpar Arief Yahya.
Untuk mengantisipasi kunjungan dan lama tinggal, Pemerintah Pusat dan Daerah juga mulai memikirkan adanya kebutuhan pelabuhan pariwisata atau setidaknya dermaga wisata karena peningkatan pelayanan memang menjadi nyawa dari wisata yacht.