Jelang UN, Waspada Pensil Palsu
Selasa, 09 April 2013 – 15:20 WIB
Disinggung mengenai cara pembuatan barang ujian palsu tersebut, AN mengatakan hanya bermodal kemampuan seni cat dan bantuan komputer untuk menduplikat (meniru, red) merek dan tulisan yang ada di pensil dan penghapus.
Untuk meyakinkan pembeli, tambah AN, kotak pensil dan penghapus juga harus dibuat dengan manipulasi komputer. Untuk satu kotak pensil, AN hanya merogoh kocek Rp15 ribu, sedangkan untuk penghapus, dia hanya mengeluarkan Rp10 ribu.
Sementara, di pasaran, pensil itu biasa dijual Rp2.000 dan penghapus juga Rp2.000. Bahan-bahan, seperti pensil polos dan penghapus yang akan dipalsukan, diakuinya berasal dari Bandung. Untuk satu dus pensil yang berisikan 1000 batang, AN membeli sebesar Rp8 juta dan untuk satu dus penghapus, AN membelinya seharga Rp4 juta.