Jemaat Yasmin dan Filadelfia Minta Jokowi Mendengar
jpnn.com, JAKARTA - Ratusan jemaat Gereja Kristen Indonesia (GKI) Yasmin dan Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Filadelfia beribadah bersama di depan Istana Negara, Minggu (2/9). Mereka sudah 177 kali menggelar kegiatan serupa di sana.
Mereka kembali berkumpul untuk mengetuk pintu hati pihak Istana Presiden agar diberikan kemerdekaan beribadah di tempat mereka masing-masing.
"Pak Presiden Joko Widodo, dengarkanlah suara jemaat GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia," ujar anggota Tim Advokasi HKBP Filadelfia, Judianto Simanjuntak.
Dua gereja itu belum merdeka menganut dan menjalankan peribadatannya. GKI Yasmin berlokasi di Bogor dan HKBP Filadelfia berlokasi di Bekasi.
“Kedua gereja ini adalah gereja yang sah di negara ini. GKI Yasmin di Bogor dan HKBP Filadelfia di Bekasi. Kedua gereja itu masih dilarang dipakai untuk peribadatan," tutur Judianto.
Dia menegaskan, kedua jemaat itu akan terus melakukan ibadah di depan Istana Negara, sampai presiden dan negara memberikan jaminan dan memberikan kemerdekaan dalam menganut dan menjalankan agama mereka, sesuai UUD 1945.
Dia menyampaikan, tindakan diskriminatif yang dibiarkan negara kepada jemaat kedua gereja itu harus diakhiri. Sebab, selain mereka menuntut diberikannya hak konstitusional, jemaat itu pun berharap Presiden Jokowi tidak hanya sibuk mengumandangkan sekelumit keberhasilannya, sedang mereka berada di depan mata tidak diurusi.
"Sekian lama menanti, sampai kapan diskriminasi ini dibiarkan terjadi? Jemaat kedua gereja masih menanti Presiden Jokowi membuka dua gereja yang sah sebagai bagian penegakan konstitusi yakni UUD 1945 dan hukum Republik Indonesia," pinta Judianto.