Jenderal Andika Perkasa Akan Usut Kematian Sertu Bayu Pratama Sampai Tuntas
jpnn.com, JAKARTA - Seorang ibu dari anggota TNI asal Solo, Jawa Tengah, bernama Sri Rejeki mencari keadilan atas kematian anaknya, Sertu Marctyan Bayu Pratama.
Sertu Bayu meninggal diduga mendapat penganiayaan yang dilakukan oleh seniornya di Timika, Papua, beberapa waktu lalu.
Sri Rejeki di Solo kala itu meminta keadilan kepada Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, agar kasus anaknya tersebut dapat segera disidangkan dan diputuskan seadil-adilnya.
"Para pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal sesuai dengan perbuatannya. Kalau bisa, ya, dipecat karena sudah bisa merusak tatanan TNI dan juga membahayakan masyarakat sipil karena orang seperti ini kejam, ya," kata wanita berusia 50 tahun ini.
Informasi mengenai meninggalnya sang anak diterima pada 8 November 2021.
Dia menerima informasi tersebut dari salah satu komandan anaknya yang ada di Solo.
"Hari Senin dikabari anak saya meninggal. Kabar dari komandan di Solo, katanya sakit, tetapi, saya enggak percaya. Wong Sabtu masih baik-baik saja, kok, tiba-tiba Senin dikabari kalau anak saya meninggal," katanya.
Jenderal Andika Perkasa menegaskan bahwa penyelidikan kasus kematian Sertu Bayu Pratama dibuka kembali.