Jenderal Andika Perkasa: Sejak Mei Sudah Tidak Ada Tes Keperawanan
![Jenderal Andika Perkasa: Sejak Mei Sudah Tidak Ada Tes Keperawanan Jenderal Andika Perkasa: Sejak Mei Sudah Tidak Ada Tes Keperawanan - JPNN.COM](https://image.jpnn.com/resize/570x380-80/arsip/watermark/2020/07/19/kepala-staf-angkatan-darat-jenderal-andika-perkasa-foto-dok-mabes-tni-ad-52.jpg)
Di sisi lain, Jenderal Andika Perkasa menegaskan peniadaan aturan pemeriksaan genital atau kelamin, khususnya bagian dalam dari vagina dan cervix (rahim) untuk calon prajurit wanita.
Tes tersebut untuk melihat kondisi hymen (selaput dara) apakah masih sempurna atau ruptured (sobek) seluruhnya ataupun sobek sebagian, adalah bagian dari perubahan untuk kemajuan yang diterapkan AD.
Dalam kesempatan lain, Jenderal Andika Perkasa menyebutkan, tes tersebut dianggap tidak lagi memiliki relevansi terhadap tujuan pendidikan militer. "Karena itu, yang tidak ada lagi hubungannya tidak perlu lagi," tegas mantan Pangkostrad dan Danpaspampres itu.
Sebaliknya, dia menambahkan, sejumlah tes seperti buta warna, apakah calon mengidap penyakit atau kelainan yang bisa mengancam jiwa, justru makin terperinci dan ketat.
Untuk tes buta warna, misalnya, kini selain menggunakan metode tes Ishira, juga ditambah tes Hardy-Rand-Rittler.
Dengan dua tes buta warna, buta warna sebagian yang juga lazim diderita di Indonesia, bisa terdeteksi.
Dengan pemeriksaan kesehatan yang relevan namun lebih ketat itu diharapkan lolos calon prajurit yang memiliki kesamaptaan (kesempurnaan, ketangguhan) jasmani yang terbaik untuk dibina menjadi prajurit yang mumpuni. (antara/jpnn)