Jenderal Sultan
Oleh: Dhimam Abror DjuraidDalam waktu setahun Andika harus mampu bermain di panggung depan dan panggung belakang dengan efisien. Di panggung depan dia harus menunjukkan kemampuan leadership-nya. Sedangkan di panggung belakang Andika harus cerdik dan cermat memainkan citra dengan memanfaatkan media mainstream maupun media sosial.
Panggung depan Andika tampaknya terbentang cukup luas. Kepemimpinan militernya sudah terbukti bagus. Agustus lalu Andika menggelar latihan militer gabungan dengan Amerika Serikat yang melibatkan hampir empat ribu personel militer dari kedua pihak.
Ini merupakan latihan militer terbesar dalam sejarah hubungan militer Indonesia dengan Amerika. Latihan ini juga menyiratkan kecerdikan Andika dalam mengirim sinyal kepada China, bahwa Indonesia tetap independen dan konsisten memainkan kebijakan bebas aktif dalam percaturan politik internasional.
Indonesia bersahabat akrab dengan China dalam urusan ekonomi bisnis. Namun, dalam urusan militer Indonesia bebas berhubungan dengan siapa saja, termasuk Amerika. Itulah message yang dikirim oleh Andika dengan latihan gabungan itu.
Andika, Sang Jenderal Sultan, sudah siap masuk di panggung politik nasional. Untuk sementara ini dia menikmati spotlight yang positif dari media nasional.
Publik seolah tersihir dan lupa untuk bertanya dari mana asal kekayaannya yang sampai Rp 180 miliar. Publik juga lupa mempermasalahkan kasus pembunuhan tokoh Papua Theys Eluay pada 2001, yang diduga melibatkan Andika. (*)
Jangan Lewatkan Video Terbaru: