Jepang Dilanda Panik Nuklir
Minggu, 13 Maret 2011 – 05:35 WIB
Kekhawatiran atas dampak radiasi nuklir juga muncul pada Agustus 2004. Saat itu, empat pekerja tersiram hingga tewas dan beberapa terluka akibat uap non-radiaktif dari reaktor di pusat Mihama. Lalu, reaktor Monju terpaksa ditutup setelah mengalami kebocoran sodium pada Desember 1995. Selanjutnya, terjadi kebakaran dan kebocoran tritium di reaktor itu pada 1997 sehingga mengakibatkan lusinan orang terkena radiasi.
Badan Energi Atom Internasional (IAEA) akan turun tangan untuk membantu mengatasi kebocoran reaktor nuklir di Jepang. Kepada lembaga itu, Jepang telah mengonfirmasikan persiapan guna membagikan iodine (yodium) untuk mengatasi dampak radiasi. Cairan tersebut bisa digunakan untuk melindungi tubuh dari paparan radioaktif.
"IAEA telah menegaskan lagi tawaran bantuan teknis kepada pemerintah Jepang. Kami siap bantu jika memang dibutuhkan pemerintah Jepang," kata lembaga yang bermarkas di Wina, Austria, itu dalam pernyataannya kemarin. (AFP/Rtr/AP/dwi)