Jerawat di Dagu Sering Muncul, Apa Penyebabnya?
Saat kadar hormon androgen mengalami peningkatan, kelenjar minyak akan memproduksi minyak secara berlebih. Alhasil, pori-pori di wajah dapat tersumbat dan jerawat pun muncul.
Akan semakin besar risikonya bila Anda malas membersihkan wajah. Wanita mengalami peningkatan hormon androgen saat dia memasuki masa pubertas dan akan menstruasi.
Namun, mereka yang hormonnya tidak seimbang dan memiliki masalah sindrom ovarium polikistik (PCOS) juga lebih mungkin mengalami jerawat di dagu.
Khusus pada pria, ada rambut yang tumbuh ke dalam
Pria yang memiliki rambut di bagian bawah wajahnya (jenggot atau janggut), pasti akan akrab dengan kegiatan cukur-mencukur. Ternyata, kebiasaan mencukur jenggot dapat membuat rambut di sekitar dagu tumbuh ke dalam kulit.
Akibatnya, terjadilah peradangan berupa benjolan yang bentuknya seperti jerawat. Kalau ternyata penyebabnya memang karena ada rambut yang tumbuh ke dalam, tetapi Anda obati dengan sabun antijerawat, tentu saja hasilnya tak akan maksimal.
Bagaimana mengatasinya?
Untuk mengatasi jerawat, sudah seharusnya Anda lebih rajin dan telaten dalam membersihkan wajah. Selain itu, dr. Nadia Octavia dari KlikDokter menyarankan Anda untuk periksa ke dokter kulit jika jerawat di dagu sudah mulai parah dan banyak.
“Ya, obat yang umumnya digunakan untuk mengatasi jerawat, antara lain mengandung retinoic acid, benzoil peroksida, dan antibiotik topikal atau oles. Semua obat tersebut dapat menimbulkan iritasi dan efek samping lainnya, sehingga penggunaannya harus berada di bawah pengawasan dokter,” jelas dr. Nadia.
Sedangkan untuk pengobatan rumahan, Anda bisa menggunakan produk yang mengandung asam salisilat dan triklosan yang bersifat antibakteri untuk mencegah penyumbatan pori-pori. Lalu, jangan gemas untuk memencet jerawat di dagu! Jika ingin meredakan peradangannya dan mengempiskannya, cobalah berikan kompres dingin di dagu selama 5 menit.