Jerman vs Argentina: Antara History, Dendam dan Dominasi
“Amerika Latin selalu mendominasi di benua ini. Jadi, kenapa kami tak bisa menjadi negara pertama yang juara?” sumbar Low.
Ambisi Low bakal ditopang dengan misi individu beberapa pemain Jerman. Salah satunya ialah Thomas Muller yang kini sudah mengoleksi lima gol atau hanya tertinggal satu gol dari top skor sementara James Rodriguez.
Bomber gaek Miroslav Klose juga punya ambisi tersendiri. Jika diturunkan, Klose berpeluang menajamkan rekornya sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah Piala Dunia. Saat ini Klose menggenggam predikat itu dengan koleksi 16 gol.
Selain itu, empat penggawa Jerman juga dinominasikan sebagai pemain terbaik. Mereka ialah Philipp Lahm, Toni Kroos, Muller dan Mats Hummels. Jika mampu membawa Jerman juara, peluang mereka merebut gelar pemain terbaik tentu semakin lebar.
“Sederhana saja. Kami hanya ingin menjadi juara,” tegas Lahm di laman Globo Esporte.
Di sisi lain, Argentina tentu tak mau pulang dengan kepala tertunduk. Tim Tango, julukan Argentina berambisi menuntaskan dendam pada Jerman atas kekalahan di dua edisi terakhir.
Argentina juga ingin mengakhiri paceklik gelar yang sudah terjadi selama 28 tahun. Kali terakhir Argentina mampu melaju ke tangga juara ialah pada edisi 1986 silam. Kebetulan, saat itu mereka juga mampu menekuk Jerman.
Tak hanya mengusung dendam, Argentina juga ingin menjaga dominasi negara Amerika Latin ketika berjibaku kontra wakil Eropa di partai final. Ini adalah pertemuan kesepuluh antara negara dari kedua benua. Dalam sembilan partai sebelumnya, tim asal Amerika Selatan mampu memetik tujuh kemenangan.