Jesus di Quran
Oleh Dahlan IskanSaat saya tiba di masjid itu pagarnya masih terkunci. Kurang lima menit lagi baru dibuka.
Namun saya lihat ada petugas pintu. Saya perkenalkan bahwa saya dari jauh. Dari Indonesia. Pintu pun dibuka.
Belum ada orang yang datang. Saya pun bisa keliling kompleks masjid ini.
Masjidnya sendiri kecil. Arsitekturnya seperti masjid Asia Tengah, tetapi lahannya luas.
Di depan masjid ini terdapat bangunan rumah khas Inggris. Di belakang rumah besar itu ada halaman luas. Banyak kursi di situ. Pertanda sering dipakai acara besar.
Orang pun mulai berdatangan. Masjid itu penuh. Tidak muat. Sebagian masuk ke bangunan sebelah masjid. Yang ruangannya sebesar masjid. Penuh juga.
Ternyata banyak pula wanita yang datang. Mereka di ruangan besar yang lain lagi. Penuh pula. Total sekitar 500 orang.
Lahan masjid ini lebih satu hektar. Tidak sebesar Baitul Futuh. Namun saya kagum: kok di London bisa mendapat tanah sebegitu luas untuk masjid.