Jet Tempur Se-Indonesia Kumpul di Juanda
jpnn.com - SURABAYA – Kesibukan area parkir Base Ops Pangkalan Udara TNI-AL (Lanudal) Juanda meningkat pesat Jumat (30/5). Belasan pesawat tempur TNI-AU itu berkumpul di Juanda dalam rangka persiapan latihan gabungan TNI di perairan utara Situbondo hingga selatan Selat Bali pada 1–5 Juni nanti.
Berdasar pantauan Jawa Pos, jet tempur itu didominasi pesawat serang ringan T-50 tipe i produksi 2005–2009 dari Korea Selatan. Jumlahnya 12 unit.
Empat helikopter sarpur (misi pencarian dan penyelamatan tempur) MBB Bo 155 turut disiagakan. Tidak tertinggal dua pesawat tempur multiperan F-5 dan satu Hercules Lockheed C-130. Dua jenis pesawat tersebut diproduksi Amerika Serikat pada awal 2000.
Menurut Komandan Pangkalan Udara TNI-AU Surabaya Kolonel (Pnb) Mujianto, sebagian pesawat tempur tersebut berdatangan mulai 23 Mei lalu dari sejumlah lanud. ”Terutama dari Pangkalan Udara Utama (Lanuma) Hasanuddin Makassar selaku pusat komando operasi angkatan udara II,” ujarnya di sela-sela acara Static Show, pengenalan matra udara, di Base Ops Lanudal Juanda kemarin.
Sebagian pesawat tempur lagi terbang dari Lanuma Iswahjudi Madiun dan Abdulrachman Saleh Malang. Sementara itu, Lanud Surabaya yang nebeng di kawasan Juanda menjadi pendukung latgab TNI unsur kekuatan udara.
Dalam latgab yang rencananya ditonton Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pesawat-pesawat tersebut mem-back up kapal perang RI (KRI) yang melepaskan tembakan rudal maupun mendaratkan pasukan amfibi.
Dari Situbondo dikabarkan, Panglima Komando Tugas Darat (Pangkogasrat) Latgab TNI 2014 Mayjen TNI Fransen Siahaan menjelaskan bahwa kegiatan spiritual dilakukan prajurit unsur darat dengan kegiatan doa bersama masyarakat sekitar dan ulama. ”Kami semalam mengadakan kegiatan doa bersama dipimpin kiai yang santrinya 20.000-an orang,” kata jenderal berbintang dua itu.
Menurut dia, pada latihan gabungan yang dipimpin Direktur Latihan Letjen TNI Lodewijk F. Paulus itu, banyak manuver yang akan dilakukan prajurit, baik yang menggunakan alat utama sistem persenjataan maupun pasukan infanteri yang melakukan serangan dengan berjalan kaki. ”Dengan persiapan dari segala aspek, diharapkan latihan yang melibatkan belasan ribu prajurit ini berjalan sesuai dengan rencana,” ujarnya.