Jhon: Tanjungsauh Bisa Lebih Baik dari Pelabuhan Yongshan
Selain itu Yang menarik dari Port Yongshan untuk Phase 4 menurut Jhon adalah operasional yang sudah fully automatic. Semua pelayanan bongkar muat kontainer dilakukan secara otomatis.
"Tidak ada lagi kelihatan orang-orang atau pekerja. Semua dikendalikan dari suatu ruangan dari kantor manajemen layaknya seperti kerja biasa di depan komputer," katanya.
Terkait tarif, di pelabuhan Yangshan ini lebih murah dibanding di Batam. Ini karena pelabuhan tersebut selalu ramai. Di tahun 2017 lalu saja, pelabuhan ini mampu menampung 40 juta Teus.
"Jadi selalu ramai, makanya tarif di sana murah. Ini yang seharusnya kita lakukan di Batam. Dan kami akan mengajak pengelola ini untuk ikut investasi di Tanjungsauh. Tetapi intinya Tanjungsauh berpotensi lebih bagus. Dan pola pembangunannya bisa mengadopsi yang di port Yangshan ini," katanya.
Menurut bos Panbil Mall itu, Indonesia sebagai negara maritim harus membangun pelabuhan yang lebih baik supaya kelak bisa melayani kebutuhan nasional. Ini akan membuat Indonesia tetap punya daya saing dan bisa mandiri. Dan Tanjungsauh adalah jawabannya.
"Kalau kita lihat sekarang pelabuhan Batuampar, itu sangat jauh tertinggal. Kapasitasnya kecil tidak sampai 1 juta Teus dan kondisinya memprihatinkan. Kapal besar tidak bisa singgah," katanya.
Dia mengatakan di bulan ini atau awal Maret, gubernur Provinsi Kepri Nurdin basirun dan kepala BP Batam Lukita akan terbang ke Tiongkok untuk membahas masalah pembangunan tanjungsauh dan juga jembatan Batam Bintan. Di mana sudah ada beberapa perusahaan raksasa di Tiongkok yang berminat investasi di beberapa proyek tersebut.(ian)