Jika Harga BBM Turun, Jutaan Orang Terancam Kena PHK
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik (Puskepi) Sofyano Zakaria menuturkan penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) akan berdampak terhadap meningkatnya angka pengangguran di Indonesia.
Sofyano mengatakan jutaan orang akan kehilangan pekerjaan jika harga BBM turun di tengah pandemi corona.
Dia menambahkan, di tengah harga minyak dunia yang belum menentu saat ini, memang ada persyaratan agar harga BBM bisa turun.
Pertama, sumur eksplorasi hulu dan kilang minyak di negeri ini harus ditutup semuanya. Kedua, produksi hulu migas nasional tidak perlu dibeli Pertamina. Dan ketiga, melakukan impor 100 persen BBM karena harga sedang murah.
“Dengan cara tersebut, harga BBM dalam negeri akan turun. Tetapi itu tadi, jutaan orang terancam PHK,” kata dia.
Sebab, jumlah pekerja pada industri hulu migas dan juga sektor pendukung, memang luar biasa besar. Tidak hanya Pertamina, tetapi juga KKKS lain, industri jasa pendukung, dan sejumlah sektor ikutan, semua akan terkena dampak.
“Bahkan tidak hanya hulu, tetapi pekerja pada sektor hilir juga bisa terkena dampak," kata dia.
Menurut Sofyano, memang tidak mudah menurunkan harga BBM karena harga minyak masih sangat berfluktuasi. Apalagi, saat ini justru dalam tren yang sedang meningkat.