Jika Koalisi Perubahan Gagal Usung Anies, Inilah Pihak yang Untung dan Lebih Kuat
jpnn.com - JAKARTA - Partai Golkar akan diuntungkan apabila Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) gagal mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) di Pilpres 2024.
Analisis tersebut disampaikan Peneliti LSI Denny JA, Ade Mulyana.
“Jika Anies gagal mendapatkan tiket capres dari Koalisi Perubahan, peluang Partai Golkar justru lebih hidup,” ujar Ade dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (5/6).
Ade Mulyana mengatakan Partai Golkar dapat membuat Anies Baswedan memperoleh tiket capres cukup dengan berkoalisi dengan salah satu partai apa saja agar mendapatkan tiket minimum 20 persen kursi DPR, di luar PPP yang sudah mendukung Ganjar Pranowo.
Partai Golkar juga akan memiliki daya tawar lebih kuat lagi karena dapat 'menggertak' jika Airlangga Hartarto tak menjadi cawapres, baik oleh bakal capres dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo atau bakal capres dari Partai Gerindra Prabowo Subianto.
“Tapi, tentu itu bergantung pula pada kenekatan Airlangga Hartarto. Dia akan berhitung apa yang akan menimpa dirinya dan Partai Golkar jika berani mencalonkan Anies Baswedan sebagai capres. Airlangga akan berkaca dari apa yang dialami Surya Paloh,” kata Ade Mulyana.
Berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, pendaftaran bakal capres-cawapres dimulai pada 19 Oktober sampai dengan 25 November 2023.
Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu), pasangan capres-cawapres diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.