Jika Popok Dibakar, Pantat Bayi akan Luka Melepuh? Ah, Hanya Mitos
BACA JUGA: Sampah Popok Cemari Sungai Brantas, Ikan jadi Berkelamin Ganda
Dari uji eksperimental, kandungan mikroplastik juga berpengaruh pada kesehatan manusia. Khususnya gangguan testis, ginjal, hingga kematian. ”Tentu pengaruh tersebut bisa terjadi jika dosisnya tinggi,” terang alumnus Nagoya University, Jepang, itu.
Win mengungkapkan, masih banyaknya limbah popok yang dibuang ke sungai disebabkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan kurang. Kurangnya kesadaran tersebut ditambah dengan budaya yang berkembang mengenai penanganan limbah popok.
Jika popok dibakar, pantat anaknya akan suleten. ”Padahal, hal tersebut tidak ada hubungannya sama sekali,” tuturnya.
Selain melakukan edukasi kepada masyarakat, pembakaran limbah popok harus dengan suhu tinggi. Kondisi ruangan juga mesti tertutup sehingga tidak menimbulkan dioksin (zat berbahaya) yang berdampak pada manusia.
Pembakaran dengan tekanan suhu tinggi tersebut juga bisa diterapkan pada bahan bakar industri. Pemprov Jatim dapat bekerja sama dengan industri terkait hal itu. Harapannya, beberapa perusahaan mau menggunakan limbah sampah sebagai bahan baku pembakaran.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jatim Diah Susilowati membenarkan bahwa persoalan pembuangan sampah ke sungai tidak hanya bisa diatasi dengan gerakan bersih-bersih sungai. Pemprov juga berkoordinasi dengan kabupaten/kota melalui setiap kelurahan. Edukasi lingkungan pun digencarkan.
Salah satunya terus mengikis mitos yang berkembang di masyarakat soal popok bayi tidak boleh dibakar. Lewat kelurahan dan LSM peduli lingkungan, program itu kini terus disebarkan. ”Kami juga sedang menggalakkan pengolahan sampah di masing-masing TPS,” tuturnya.