JK Juru Damai Sejak Mahasiswa
Sejumlah Tokoh Puji JKJumat, 26 Juni 2009 – 21:11 WIB
Karena sikap dan karakter JK itulah, Ryaas menyebut JK sebagai sosok pemimpin yang berbadan kecil tapi berjiwa besar. "Tolong, yang satu ini jangan sampai dibalik menjadi berbadan besar tapi berjiwa kecil," ujarnya.
HM. Alwi Hamu yang sudah bersama JK sejak mahasiswa mengisahkan bakat JK sebagai juru damai sebenarnya sudah menonjol sejak sama-sama masih memperjuangkan HMI. Ketika itu, ada konflik antara dua organisasi mahasiswa Kristen. "Ternyata, dengan kesederhanaan sosok JK, Ia berhasil mendamaikan kedua kelompok mahasiswa itu," kenang Alwi. Di masa Soeharto, JK sudah mendapat julukan tokoh Indonesia Timur, lantaran gagasannya mengumpulkan tokoh dari kawasan Indonesia Timur untuk membicarakan ketimpangan pembangunan. "Kami pun sempat diperiksa saat itu karena diduga akan memisahkan diri dari NKRI. Padahal, gagasannya hanya mengupayakan perlakuan adil untuk kawasan Timur," kenangnya lagi.
Tokoh perempuan Tuty Alawiah mengisahkan, sejak mengenal JK 25 tahun lalu, JK diakuinya sebagai sosok yang konsen terhadap organisasi kemasyarakatan. "Kiprah dan bantuan JK kepada ormas manapun tanpa pandang bulu saya pikir sudah dirasakan semua orang. Makanya, saat JK diputuskan jadi capres oleh Golkar, saya sujud syukur di rumah," tegasnya. Sementara ekonom Fadhil Hassam menyebutkan, ada tiga gagasan JK di bidang ekonomi yang membuat Ia meyakini JK sosok yang faham kondisi ekonomi Indonesia dan jalan keluarnya. "JK memiliki suatu visi dan ideologi tentang ekonomi Indonesia. Juga memahami strategi kebijakan dan program untuk menyelesaikan masalah dengan konkrit," kata Fadhil.