JK Pastikan Pecat Anggota Inasgoc Terlibat Korupsi
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres), Jusuf Kalla (JK) menegaskan tidak akan pandang bulu untuk memecat dan mengeluarkan anggota Panitia Penyelenggara Asian Games (Inasgoc) yang terbukti korupsi.
"Olahraga itu menjunjung asas sportivitas. Sudah tentu yang tidak jujur tentunya harus dikeluarkan. Siapa-pun dia," tegas JK usai menggelar Rapat Bersama dengan Menko PMK Puan Maharani, Menpora Imam Nahrawi dan petinggi Inasgoc di Kantor Kempora Senayan, Jakarta, Rabu (15/3).
Seperti diketahui, saat ini sudah ada dua pejabat Komite Olimpiade Indonesia (KOI) yang telah ditetapkan menjadi tersangka korupsi dana sosialisasi Asian Games,yakni Dodi Iswandi (Sekjen) dan Anjas Rivai (Bendahara).
Sementara beberapa Komite Eksekutif KOI masih menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya masing-masing, Dasril Anwar (Wakil Sekjen KOI), Krisna Bayu (Komisi Atlit), Bambang Rus Effendi (Komisi Sport For All), Harry Warganegara (Komisi Sport Development), Syahrir Nawier (Komisi Finance And Budgeting), Leane Suniar (Komisi Sport Medical) dan Hellen Sarita Delima (Komisi Sport And Law).
“Saya berharap jangan sampai kasus korupsi proyek Hambalang terulang kembali dan beberapa pejabat Kempora ada yang terlibat,” tegas Jusuf Kalla yang juga Ketua Dewan Pengarah Asian Games 2018.
Terkait dengan anggaran Asian Games 2018, Wapres menginginkan agar anggaran tidak melampaui Asian Games sebelumnya di Incheon, Korea. Dia menginginkan anggaran penyelenggaraan tidak melebihi saat Asian Games yang di gelar di Incheon maksimal hanya 37 cabang olahraga.
Pemerintah sendiri menganggarkan sekitar 30 triliun untuk Asian Games. Dana sebesar itu untuk pembangunan infrastuktur dan venues.
“Kalau pembangunan infrastruktur setelah Asian Games selesai kita bisa gunakan.Jadi tidak ada masalah meski anggarannya cukup besar, sementara untuk evennya sendiri sekitar 4 triliun,” kata JK seperti diberitakan Indopos (Jawa Pos Group) hari ini.