Joe Biden Presiden, Amerika Bakal Bagi-Bagi Vaksin COVID-19 kepada Negara Miskin
jpnn.com, WASHINGTON DC - Amerika Serikat (AS) akan mendukung rencana global untuk memerangi COVID-19 dan memberikan vaksin ke negara-negara miskin. Presiden Joe Biden mengatakan bahwa langkah ini akan menjadi bagian dari strategi nasional.
Rencana itu termasuk dengan mendorong Kongres AS menyetujui lebih banyak pendanaan bagi upaya internasional dalam memerangi COVID-19.
Keterlibatan kembali AS di tingkat global telah menjadi salah satu prioritas Biden sejak menjabat pada Rabu (20/1).
Salah satu tindakan pertamanya adalah membatalkan rencana mantan Presiden Donald Trump untuk menarik AS keluar dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang berbasis di Jenewa.
Di bawah strategi COVID-19 AS, Biden akan mengarahkan menteri luar negeri serta menteri kesehatan dan layanan kemanusiaan agar memberi tahu WHO dan aliansi vaksin GAVI tentang niat Washington untuk mendukung Access to COVID-19 Tools (ACT) Accelerator dan bergabung dengan Fasilitas COVAX.
Terpisah, Gedung Putih menyampaikan bahwa Wakil Presiden Kamala Harris telah berbicara dengan Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Kamis tentang rencana Washington.
Program ACT-Accelerator beserta fasilitas COVAX adalah rencana global untuk mengatasi pandemi, yang bertujuan untuk memberikan dua miliar dosis vaksin virus corona pada akhir tahun 2021, 245 juta perawatan, dan 500 juta tes. Gelombang vaksin pertama diharapkan sudah dapat dikirim ke negara-negara miskin pada Februari.
"Pemerintahan Biden-Harris akan mencari dana dari Kongres untuk memperkuat dan mempertahankan upaya ini, serta inisiatif multilateral lain yang ada yang terlibat dalam memerangi COVID-19," menurut strategi tersebut, yang juga menyeru pemerintah AS agar mencari cara untuk menyumbangkan surplus vaksin AS di masa depan.