Joko: Saya Tak Peduli Kalau Nanti Dimarahi Bu Tri Rismaharini
Namun, Joko menegaskan tak berpikir sampai sejauh itu. Sebagai kades, dia hanya ingin menyampaikan apa yang terjadi di lapangan.
"Yang jelas saya hanya ingin menyampaikan apa yang ada di lapangan. Kan, memang data BST banyak yang tidak sesuai. Saya harus berani bicara, kalau yang bener harus begitu," imbuhnya.
Sebagai kades, Joko paham betul bahwa data bansos memang semerawut. Di desanya saja, ada seorang PNS yang mendapatkan bantuan padahal sudah kaya dan tidak membutuhkan.
"Total ada lima orang yang tidak seharusnya dapat bantuan di desa saya, malah dapat. Itu satu desa. Bayangkan kalau 7.809 desa di Jateng, ada berapa banyak," tegasnya.
Saat diundang jadi pembicara di Kementerian Sosial, Joko menyampaikan terkait pentingnya validasi dan verifikasi data penerima bantuan.
Dengan pengalaman dan fakta yang terjadi di lapangan, Joko mengingatkan bahwa validasi dan verifikasi penting dilakukan.
"Dan mereka (Kemensos) mengakui juga. Mereka berjanji akan memperbaiki dan meluncurkan hasil verivikasi dan validasi data pada 16 Agustus nanti. Kita tunggu saja, apakah datanya sudah berubah atau belum," imbuhnya.
Joko merasa senang karena Kemensos mau berbenah usai videonya viral di dunia maya.