Jokowi Bandingkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan Negara Lain
Oleh karena itu, dia meminta jajarannya mencari solusi untuk memperbaiki kontraksi itu. Pria asal Solo ini mengharapkan ada mitigasi sektor dan subsektor apa saja yang mengalami kontraksi terdalam.
"Dicarikan stimulusnya sehingga program stimulus ekonomi betul-betul harus kita buat dan harus tepat sasaran. Dan bisa mulai merancang skenario recovery pemulihan di setiap sektor atau subsektor," kata dia.
Dia mencontohkan subsektor yang berkontribusi negatif terhadap pertumbuhan ekonomi di kuartal I 2020, yaitu tanaman pangan -0,31 persen, angkutan udara -0,08, pertambangan minyak, gas, panas bumi -0,08, industri barang logam komputer -0,07, penyediaan akomodasi -0,03, dan industri mesin dan perlengkapan -0,03.
Sementara dari sisi permintaan angka inflasi pada April 2020 tercatat 0,08 persen. Jokowi menilai angka itu sangat rendah dibandingkan pada periode bulan ramadan sebelumnya.
Dari sisi pengeluaran, Jokowi mencatat konsumsi rumah tangga sebesar 2,84 persen dan pengeluaran pemerintah 3,74 persen. Jokowi juga meminta jajarannya melihat konsumsi untuk lembaga nonprofit yang menangani rumah tangga) yang mengalami kontraksi sampai -4,91 persen.
"Ini betul-betul dilihat secara detail yang konsumsi lembaga nonprofit yang menangani rumah tangga ini. Dilihat. Karena itu, penyaluran bansos dari pemerintah pusat, bansos dari pemda, maupun dari Dana Desa, dan program padat karya tunai dalam minggu-minggu ini harus dipastikan sudah jalan di lapangan. Bansosnya sudah diterima masyarakat, program padat karya juga sudah jalan di lapangan," kata Jokowi. (tan/jpnn)