Jokowi Belum Mampu Kembalikan PDIP ke Rekor Elektabilitas
jpnn.com - JAKARTA - Survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menempatkan tingkat keterpilihan atau elektabilitas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) paling tinggi dibandingkan partai-partai lain peserta pemilu legislatif tahun ini. Partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu di posisi teratas dengan elektabilitas 20,9 persen.
Menurut Direktur Riset SMRC, Djayadi Hanan, ada kenaikan elektabilitas PDIP dari 16 persen pada survei sebelumnya menjadi di kisaran 21 persen pada surve terakhir. Meski demikian, kenaikan itu masih belum bisa menyamai elektabilitas PDIP saat survei akhir 2013 lalu. Pada survei SMRC Desember 2013, PDIP mencatat rekor dengan elektabilitas mencapai 25 persen.
“Ini kenaikan signifikan. Namun kenaikan ini tidak setinggi yang diperkirakan sebelumnya di atas 25 persen. Bahkan PDIP belum pulih ke posisi Desember 2013 ketika mendapat suara 25 persen,” kata Djayadi saat merilis survei SMRC bertajuk "Efek Kampanye Terbuka pada Dukungan Partai" di Jakarta, Rabu (3/4).
Menurut Hanan, kenaikan elektabilitas PDIP ini merupakan dampak dari masa kampanye terbuka dan keputusan Megawati memberi mandat ke Joko Widodo sebagai calon presiden dari partai berlambang kepala banteng dalam lingkaran itu. Namun demikian, kenaikan elektabilitas sekitar 5 persen itu tidak terlalu signifikan.
"Yang berubah adalah menurunnya secara signifikan proporsi yang belum menentukan pilihan. Jadi kampanye terbuka dan pengumuman Jokowi sebagai capres tidak banyak berpengaruh pada peta kekuatan partai," jelasnya.
Sedangkan di peringkat kedua adalah Partai Golkar dengan 16,1 persen dan Gerindra di posisi ketiga dengan 10,5 persen. Di papan tengah ada Partai Demokrat dengan elaktabilitas 9,9 persen, PKB (8,5 persen), PPP (5,9 persen), Hanura (5,5 persen), NasDem (5,4 persen) dan PAN (4,8 persen).
Sedangkan tiga partai yang menghuni juru kunci adalah PKS (4,1 persen), PBB (1,1 persen) dan PKPI (0,6 persen). Sedangkan yang belum menentukan pilihan atau tidak menjawab 6,8 persen.
Survei terakhir SMRC itu dilakukan 26-29 Maret 2014 dengan sampel 2.050. Populasi survei adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak piilh dalam pemilu dan sudah berumur 17 tahun lebih. Margin of error survei itu 2,2 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. (fat/jpnn)