Jokowi Bukan Capres Boneka
Dalam hal dukungan ini, ada konsesi yang ditawarkan kubu Jokowi-JK pada Kiai?
Ndaklah. Sampai hari ini kan Jokowi sendiri tidak pernah mau bicara soal konsensi jabatan. Dan saya secara pribadi maupun kelompok juga tidak pernah menanyakan itu, sehingga saya hanya murni bagaimana mindset islamisme yang moderat, bergabung dengan islamisme yang Indonesia.
Dari segi figur, baik Jokowi ataupun JK itu seperti apa di mata Kiai?
Jokowi dan JK ada keunikannya. Jokowi ini kan ada kecenderungan meninggalkan gaya seorang pejabat sebagai penguasa. Kelihatan dia meninggalkan itu. Dia lebih senang egaliter. Ini kalau digandengkan dengan kejujuran, maka akan menguragi banyak hal problematik di Indonesia, karena separuh masalah Indonesia itu kan ketidakjujuran.
Kalau Indonesia dipimpin orang jujur saja, belum pandai pun itu sudah menyelesaikan sebagian masalah bangsa ini. Indonesia rusak karena keserakahan, keserakahan yang di atas, jeritan yang di bawah.
Dalam diri Jokowi saya melihat kejujuran itu. Pastilah orang tidak bebas dari salah. Sebagai manusia, kalau bebas dari salah malah dipertanyaakan kemanusiaannya.
Seperti JK kan relatif juga gak banyak-banyak nakalnya. Sehinga bagus dalam menyongsong masa depan kita tinggalkan gaya penguasa, kita meninggalkan gaya hidup bermewah-mewah, glamor.
Kesederhanaan ini sebagai keteladanan akan berdampak, karena hanya orang yang sederhana yang berfikir tentang karakter. Kalau serakah, bermewah-mewah, itu susah diajak berfikir tentang karakter bangsa, semua transaksional, pragmatis, sehingga tata nilai diatur dengan uang.