Jokowi: Jangan Ada yang Menakut - nakuti
jpnn.com, DENPASAR - Presiden Jokowi mengatakan pemilu merupakan pesta demokrasi untuk memilih pemimpin yang terbaik. Oleh karenanya, dia berpesan agar momentum tersebut disambut dengan riang gembira.
“Jangan sampai ada yang menakuti-nakuti. Apalagi menebar ancaman,” ucap Jokowi ketika menghadiri acara simakrama (silaturahmi) dengan tokoh dan masyarakat Bali yang dihelat di Ardha Candra, Kota Denpasar, Provinsi Bali pada Jumat malam (22/3).
“Kita harus menyambut pesta demokrasi ini dengan cara-cara beradab. Cara-cara yang beretika, cara-cara yang bertata krama, cara-cara yang berbudaya. Jangan justru menyemburkan hoaks, menyemburkan kabar bohong, menyemburkan fitnah, karena akan mengganggu persaudaraan kerukunan kita,” tuturnya.
Dia mengingatkan bahwa adanya perbedaan dalam menentukan pilihan dalam pemilu yang digelar dalam 26 hari lagi tidak akan menimbulkan permusuhan antarwarga.
BACA JUGA: Hari Ini Jokowi Hadiri Deklarasi Milenial Satu Jiwa
Suami Iriana itu meyakini bahwa masyarakat Bali akan selalu menjaga kerukunan. “Tapi saya yakin warga Bali memegang teguh sebuah pengakuan sosial bahwa kita tetap bersaudara yang harus saling bantu-membantu di dalam suka maupun duka,” ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, mantan wali kota Solo itu juga menyampaikan rasa bahagianya karena dapat bertemu dengan tokoh dan masyarakat Bali. Mulai sulinggih, pemangku, perbekel (kepala desa) dan lurah, bendesa adat, kelian subak, serta anak-anak muda dalam Sekehe Taruna.
“Artinya malam hari ini saya bertemu dengan penjaga terdepan kebudayaan Bali, pembela terkuat krama dan tanah Bali," kata mantan gubenur DKI Jakarta itu.