Jokowi Kecewa dengan Angka yang Dipasang Rumah Sakit, Lantas Menyebut DKI Jakarta
jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo meminta para kepala daerah menyiapkan tempat isolasi bagi warga terpapar COVID-19 bergejala ringan, yang lokasinya terpusat di tingkat kelurahan atau kecamatan.
Selain itu, Presiden Jokowi juga meminta pemda membangun rumah sakit cadangan atau darurat untuk melayani pasien COVID-19.
"Penyiapan rumah isolasi, terutama untuk yang bergejala ringan. Kalau bisa, ini sampai di tingkat kelurahan atau desa, ini akan lebih baik. Kalau tidak, paling tidak, ada isolasi terpusat di tingkat kecamatan, terutama ini untuk kawasan-kawasan yang padat, utamanya di kota-kota, ini harus ada," kata Presiden dalam pengarahannya kepada kepala daerah se-Indonesia yang ditayangkan kanal Youtube Sekretariat Presiden yang dipantau di Jakarta, Senin (19/7) malam.
Penyiapan tempat-tempat isolasi terpusat untuk pasien COVID-19 bergejala ringan maupun tanpa gejala, kata presiden, merupakan salah satu hal penting yang perlu dilakukan di daerah, terutama di wilayah padat penduduk.
Tanpa adanya tempat isolasi terpusat, katanya, kecepatan penularan COVID-19 di wilayah padat penduduk tersebut diyakini bisa terjadi semakin cepat dan masif.
"Karena cek lapangan yang saya lakukan untuk kawasan-kawasan padat, (rumah berukuran) 3 x 3 (meter) dihuni oleh empat orang. Saya kira ini kecepatan penularan akan sangat masif, kalau itu tidak disiapkan isolasi terpusat di kelurahan itu, atau paling tidak di kecamatan," ujarnya.
Presiden juga meminta kepala daerah untuk merencanakan dan menyiapkan rumah sakit daerah, termasuk rumah sakit cadangan dan rumah sakit darurat.
Hal tersebut perlu dilakukan untuk mengantisipasi potensi lonjakan pasien COVID-19 yang bisa menyebabkan tingkat keterisian rumah sakit penuh.