Jokowi-Ma'ruf di Medsos Lebih Positif daripada Prabowo-Sandi
ForuMedsoSehat lantas mengkaji banyak hal tentang warganet yang terlibat perbincangan di medsos soal topik-topik terpopuler, besaran volume percakapannya, hingga analisis konten dan pola penyebarannya. Seluruh data itu diolah melalui piranti lunak oWulung.
Menurut Jeffry, oWulung merupakan kombinasi teknologi data dan analisis atas seluruh anggota forum. Khusus pilres, kata Jeffry, ada lima catatan ForuMedsoSehat.
Yang pertama adalah volume percakapan seputar pasangan calon (paslon). Percakapan soal itu di Twitter melibatkan 55.620 akun dan 206.907 kicauan.
Menurut Jeffry, jumlah akun dan kicauan seputar paslon Joko Widodo - KH Ma’ruf Amin (Jokowi - Ma'ruf) lebih besar hingga 2,3 kali dari Prabowo Subianto - Sandiaga S Uno (Prabowo - Sandi).
“Kedua, secara keseluruhan, pembicaraan positif pada Jokowi - Ma’ruf lebih tinggi daripada Prabowo - Sandi. Sedangkan, untuk pembicaraan negatif kepada kedua paslon cenderung berimbang, dan pembicaraan netral tentang Prabowo-Sandi lebih tinggi dari Jokowi-Ma’ruf,” sebutnya.
Ketiga, berdasar perilaku interaksinya terlihat bahwa satu original post direspons rata-rata lebih banyak dari klaster pendukung paslon Prabowo-Sandi. Hal itu mengindikasikan perilaku di klaster paslon Prabowo-Sandi adalah pasukan siber atau cyber troops. “Sementara kluster pendukung paslon Jokowi-Ma’ruf terindikasi dukungan individu,” paparnya.
Keempat, ada kedua klaster pendukung yang menunjukkan suspicious behavior atau perilaku mencurigakan. Sebab, cukup banyak partisipan yang berasal dari akun-akun yang usianya di bawah enam bulan dengan jumlah pengikut di bawah 50. “Beberapa di antaranya banyak yang baru dibuat Desember ini,” papar Jeffry.
Menurutnya, terdapat 3,8 persen akun yang terlibat di klaster Jokowi-Ma’ruf dan terindikasi mencurigakan. Sedangkan di klaster Prabowo - Sandi ada 4,9 persen akun yang mencurigakan.