Jokowi Menang, Demokrat Bergabung
Hayono bersama kader Demokrat lain, yakni Nova Riyanti Yusuf, Suaidi Marasabessy, dan Ruhut Sitompul, telah nyata mendukung Jokowi-JK. Namun Hayono menilai tak hanya nama-nama itu saja yang mendukung Jokowi-JK, melainkan banyak kader yang telah mendukung pasangan yang didukung PDIP, Partai NasDem, PKB, dan Hanura itu.
"Menurut survei Litbang Kompas, sekitar 40 persen lebih anggota dan kader Partai Demokrat mendukung pasangan nomor 2. Ini bisa menjadi salah satu dasar menentukan sikap," ujar Hayono yang mengaku bahwa di perbedaan dukungan ini tidak membuat internal Demokrat terpecah. “Kalau secara kepartaian, PD kan tetap netral di pilpres ini,” tambahnya.
Sementara, menurut Direktur PolcoMM Institute Heri Budianto, janji sumpah setia yang kumandangkan oleh para pendukung Prabowo-Hatta seharusnya menjadi momen untuk menunjukan komitmen.
"Perlu dipertanyakan soal mantapnya mereka (Demokrat) bergabung ke koalisi merah putih. Dengan ketidakhadiran dideklarasi itu bisa menimbulkan tanda tanya publik? Sebab, justru itu momentum sangat penting," kata Heri.
Menurutnya, Demokrat jangan anggap hal ini sepele, dengan hanya menghadirkan kader partai yang levelnya masih lingkup wilayah.
"Mestinya jika ketua harian Syarif Hasan tidak bisa hadir, mestinya sekjen atau pengurus teras lain bisa hadir. Jangan menyerahkan kepada pengurus di wilayah DKI saja," cetusnya.
Seperti diketahui, dalam penandatanganan itu, perwakilan Demokrat hanya Ketua DPW PD DKI Jakarta Nachrowi Ramli.
Ia mengkritik bahwa pentingnya momen itu, maka sangat tidak mungkin tidak ada satu pengurus teras PD pun yang tidak punya waktu.
"Mestinya elite demokrat bisa menekan penilaian negatif dari publik terkait dengan itu, jika cermat dan teliti maka elite Demokrat tidak akan melewatkan momen ini," ucapnya.