Jokowi Nyapres Sumbang Suara PDIP 11, 93 Persen
jpnn.com - JAKARTA - Direktur Eksekutif Pol-Tracking Institute, Hanta Yuda mengatakan, apabila Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo alias Jokowi menjadi calon presiden (capres) maka perolehan suara PDI Perjuangan mencapai 30,78 persen.
"Survei menunjukan bahwa jika Jokowi menjadi capres maka perolehan PDIP mencapai 30,8 persen, Golkar 12,3 persen, disusul Gerindra 6,5 persen, dan Partai Demokrat 4,7 persen. Sedangkan partai lain memiliki elektabilitas di bawah empat persen," ujar Hanta saat memaparkan hasil survei di Menteng, Jakarta, Minggu (26/1).
Karena itu, Hanta menyatakan, pencapresan Jokowi akan sangat menguntungkan PDIP. Di sisi lain, hal itu memberikan kerugian untuk partai lain.
"Artinya pencapresan Jokowi akan sangat menguntungkan bagi PDIP dan merugikan beberapa partai lain karena berpindahnya pemilih ke PDIP akibat figur Jokowi," kata Hanta.
Ia menambahkan, apabila Jokowi hanya menjadi calon wakil presiden maka elektabilitas PDIP turun menjadi 28,4 persen.
Begitu pula dengan elektabilitas Golkar turun menjadi 12,4 persen. Sementara Gerindra tetap di angka 6,5 persen.
"Skenario Jokowi sebagai cawapres ini memperbesar publik untuk tidak memilih atau belum menentukan pilihan dari yang awalnya memilih beberapa partai. Sehingga skenario ini lebih menguntungkan Gerindra walaupun elektabilitasnya masih cukup jauh dari PDIP dan Golkar," ujar Hanta.
Sementara jika Jokowi tidak menjadi capres maupun cawapres maka banyak partai yang berpeluang lolos parliamentary threshold (PT) 3,5 persen. Namun, perolehan PDIP jauh merosot menjadi 18,85 persen, jauh dibandingkan jika Jokowi dicalonkan sebagai capres dengan perolehan 30,78 persen. Jadi ada selisih 11,93 persen.