Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Jokowi: Pak Prabowo Mengetahui Hal Itu

Kamis, 17 Januari 2019 – 22:16 WIB
Jokowi: Pak Prabowo Mengetahui Hal Itu - JPNN.COM
DEBAT PERDANA: Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin pada debat perdana kontestan Pilpres 2019 di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (17/1). Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Calon presiden (capres) Joko Widodo alias Jokowi dan Prabowo Subianto terlibat debat seru saat menjawab pertanyaan terkait bagaimana mengatasi politik berbiaya tinggi.

Moderator debat yang membacakan pertanyaan panelis awalnya menyatakan bahwa untuk menduduki jabatan publik, sering ditemukan biaya yang tinggi. Akibatnya, ketika sudah menjabat, korupsi tidak terhindarkan.

Jokowi, capres nomor urut 01, mengatakan bahwa pada prinsipnya rekrutmen pejabat harus berbasis kompetensi, bukan nepotisme. Menurutnya, pejabat birokrasi juga dalam melakukan perekrutan harus transparan, dan standar yang jelas.

Dia menambahkan, untuk jabatan politik, perlu penyederhanaan sistem kepartaian. "Sehingga pemilu menjadi murah. Pejabat tidak terbebani biaya pemilu. Sehingga kita bisa memangkas politik uang, memangkas suap, memangkas korupsi, dan bisa melahirkan pejabag publik yang memiliki integritas dan kapaisitas yang baik," kata Jokowi dalam debat Pilpres 2019 di gedung Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (17/1).

Dia berharap dengan sistem rekrutmen ini, bisa merekrut putra-putri terbaik bangsa untuk jabatan-jabatan seperti wali kota, gubernur dan lainnya.

Dia mengklaim bahwa pemerintahannya sudah melakukan hal tersebut. Misalnya, dalam perekrutan aparatur sipil negara alias ASN atau pegawai negeri sipil (PNS) semua dilakukan terbuka.

"Semua bisa dicek. Hasilnya bisa dicek. Anak saya saja tidak bisa diterima di situ (jadi PNS) karena memang tidak lulus," ungkap dia.

Prabowo yang merepons Jokowi, menegaskan bahwa perlu ada langkah lebih konkret, praktis dan segera. Dia mengatakan, bagaimana bisa seorang gubernur hanya bergaji Rp 8 juta per bulan, namun mengelola provinsi maupun APBD yang besar. Seperti salah satunya Provinsi Jawa Tengah yang lebih besar dari Malaysia.

Jokowi dan Prabowo Subianto terlibat debat sengit soal politik berbiaya tinggi dalam debat capres perdana

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News