Jokowi Peduli Desa, Pembangunan Lebih Merata
jpnn.com - MAJALENGKA - Anggota Komisi XI DPR Maruarar Sirait menyatakan bahwa pemerataan pembangunan semakin terlihat di era pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Sebab, pemerintahan saat ini memilih berfokus pada pembangunan desa dan daerah penggiran.
Maruarar mengatakan hal itu pada acara Sosialisasi Penggunaan Dana Desa Untuk Mendorong Inisiatif Desa Membangun yang digelar di Gedung Graha Sindangkasih, Majalengka, Kamis (22/12). Pembicara lainnya di acara itu adalah Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo, anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Eddy Mulyadi Soepardi, serta Bupati Majalengka Sutrisno.
Ara -sapaan Maruarar- mengatakan, jumlah dana desa terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2015, alokasi dana desa dalam APBN sebesar Rp 20, 76 triliun.
Tapi pada 2016 jumlahnya meningkat menjadi Rp 49,98 triliun. “Dan peningkatan ini hingga tahun 2019. Pemerintah akan mengucurkan dana desa sebesar Rp 111,8 triliun," katanya.
Politikus PDI Perjuangan itu menambahkan, Jokowi merupakan presiden pertama di Indonesia berani menggelontorkan dana desa dalam jumlah besar. Karenanya Ara berharap kucuran dana desa bisa mendongkrak perekonomian warga di pedesaan.
"Hampir dari 800 desa saya kunjungi, (dana desa, red) mendorong terbentuknya badan usaha milik desa berkembang," katanya.
Namun, Ara juga mewanti-wanti aparat desa agar tidak menyelewengkan dana desa. Sebab, dana desa harus bisa benar-benar bermanfaat. "Saya tidak ingin masih ada aparat desa yang tersangkut masalah hukum,” tegasnya.
Sedangkan Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo mengatakan, Indonesia sebenarnya sudah punya modal besar untuk menjadi negara besar. Lahan yang subur di iklim tropis akan membawa manfaat besar jika benar-benar dimanfaatkan.