Jokowi Pindah ke Bogor, Warga Pertanyakan Istana Open
jpnn.com - BOGOR - Wacana bakal menetapnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkantor di Istana Bogor disambut pro dan kontra warga Kota Hujan. Ada yang antusias. Ada pula yang khawatir akan membuat Bogor makin macet.
"Kalau Presiden Jokowi pindah ke Bogor, apa kita masih bisa melihat isi Istana Bogor lagi?” tanya Eva Yulianti, warga Bogor, kepada Radar Bogor (Grup JPNN), Minggu (22/2).
Eva khawatir, agenda Istana Open setiap Juni terancam hilang. Mengingat keberadaan presiden yang mengharuskan istana dalam kondisi steril. “Padahal, antusiasme warga sangat tinggi setiap kali ada Istana Open,” tambahnya.
Kekhawatiran itu juga dirasakan salah seorang tokoh Bogor+Sahabats, Gatut Susanta. Jika Istana Open dihilangkan, masyarakat bakal kecewa. “Harusnya Pak Presiden memperhatikan itu (Istana Open). Ketika ada perhelatan Istana Open kan Pak Presiden masih banyak istana yang lain. Bisa ngungsi ke Jakarta atau Cipanas dulu, toh hanya satu minggu untuk masyarakat,” kata Gatut.
Harapannya, meski presiden tinggal di Bogor, Istana Open harus tetap ada. Pasalnya, Istana Bogor sudah menjadi bagian dan kebanggaan masyarakat. Istana Bogor juga satu-satunya Istana Kepresidenan yang memberi kesempatan masyarakat untuk masuk dan mengenal.
“Istana Bogor ini kan berbeda dengan istana yang lain. Bukan hanya diinginkan oleh masyarakat Bogor, melainkan oleh masyarakat lainnya di seluruh Indonesia. Tahun kemarin, banyak yang masuk ke Istana Open,” kata Gatut.
Perhelatan Istana Open juga mendapat restu tiga Presiden RI sebelumnya. Mulai dari Abdurrahman Wahid, Megawati, dan Susilo Bambang Yudhoyono. “Tinggal bagaimana dengan Pak Jokowi,” pungkasnya.
Dikonfirmasi, Wakil Walikota Usmar Hariman belum bisa menjawab. Istana Open sepertinya akan sulit lagi digelar jika Jokowi menetap di Istana Bogor. “Waduh belum tahu ya. Kalau menetap sih, sulit juga tetap dilaksanakan. Pastinya itu (Istana Open) akan tidak bisa lagi ya,” kata Usmar.