Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Jokowi Sebut Ada yang Salah di Sistem Pembinaan Olahraga Nasional

Rabu, 09 September 2020 – 22:22 WIB
Jokowi Sebut Ada yang Salah di Sistem Pembinaan Olahraga Nasional - JPNN.COM
Suasana perayaan Haornas 2020 di GOR POPKI Cibubur. Foto: Amjad/JPNN

jpnn.com, BOGOR - Presiden Joko Widodo merasa ada yang salah dari manajemen jajarannya dalam membina talenta muda untuk menyiapkan atlet-atlet berbakat.

Pria yang akrab disapa Jokowi itu mengatakan, penduduk Indonesia sekitar 270 orang, mayoritas anak muda, tetapi tidak ada atlet yang benar-benar berprestasi secara global.

"Saya pesan kepada Menpora, KONI, KOI, untuk meningkatkan prestasi olahraga nasional. Kalau selama ini prestasi olahraga kita masih kurang, masih kurang berhasil, itu artinya cara-cara yang selama ini kita lakukan mungkin tidak tepat, mungkin kurang tepat," kata Jokowi dalam acara Puncak Hari Olahraga Nasional 2020 di Istana Kepresidenan Bogor, Rabu (9/9).

Jokowi meminta jajarannya untuk mengubah total ekosistem nasional agar bisa berprestasi. Tata kelola pembinaan atlet harus disinergikan dengan baik dari daerah hingga pusat. Termasuk dari dari lembaga pendidikan umum sampai lembaga pendidikan olahraga.

"Tingkatkan sinergi antara organisasi cabang olahraga sampai ke Kemenpora," kata dia.

Selain itu, Jokowi meminta jajarannya memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi terbaru untuk menunjang kemampuan calon atlet Indonesia. Termasuk mengembangkan pusat pelatihan yang berbasis sains.

"Kembangkan sistem informasi dan big data analytics yang bisa mendeteksi calon-calon atlet yang berkualitas," jelas Jokowi.

Jokowi mengingatkan bahwa penduduk Indonesia 267 juta lebih dan mayoritas adalah generasi muda. Jokowi merasa heran apabila populasi yang besar itu tidak ada yang membawa nama besar bangsa.

BACA JUGA: Gelapkan Uang Rp1,2 Miliar, Mbak Ferianti Akhirnya Ditangkap di Binjai

"Sangat tidak masuk akal jika kita kekurangan calon atlet yang berbakat. pasti jutaan yang berbakat. Kalau kurang calon pasti yang salah adalah manajemennya, bukan kekurangan bakatnya," tegas Jokowi. (tan/jpnn)

Presiden Joko Widodo melihat penduduk Indonesia mencapai 270 juta orang dan mayoritas generasi muda. Namun, presiden heran kenapa sulit menemukan atlet berbakat.

Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News