Jokowi Tidak Disambut Joe Biden, Rocky Gerung Menyoroti Reaksi Kemenlu
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Rocky Gerung meminta Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) tidak mencari-cari alasan soal mengapa Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak disambut langsung oleh Presiden Amerika Serikat Joe Biden saat turun dari pesawat di Washington DC, Selasa (10/5) sekitar pukul 21.40 waktu setempat atau Rabu (11/5) pukul 08.40 WIB.
Menurut Rocky Gerung, sebagai mitra strategis Amerika sudah sewajarnya jika Joe Biden menyambut langsung Presiden Jokowi di bandara. Wajar publik heran mengapa Biden tidak melakukan hal itu.
"Indonesia adalah negara dengan mayoritas muslim terbesar, itu faktor penting," kata Rocky Gerung dikutip dari kanal YouTube pribadinya, Minggu (15/5).
Belum lagi posisi strategis Indonesia di Indo-Pasifik yang sangat penting di tengah memanasnya isu kawasan.
Seperti diketahui, Amerika Serikat sudah sekian lama bersitegang dengan China yang juga berupaya merebut pengaruh di wilayah ASEAN dan Pasifik.
"Jadi, enggak mungkin Presiden Joe Biden tidak akan menyambut jika menganggap Indonesia itu penting," kata Rocky Gerung.
Karenanya, lanjut Rocky, Kementerian Luar Negeri jangan berdalih berbagai alasan mengapa Presiden Jokowi tidak disambut Presiden AS. Salah satunya disebutkan karena ini bukan kunjungan bilateral.
"Memang ini bukan kunjungan bilateral, tetapi ini tentang kapasitas seorang Presiden RI di mata Amerika Serikat. Semua tahu sejak awal AS melihat Indonesia sebagai mitra strategisnya," tegas Rocky Gerung.