Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Joshua Wong

Oleh Dahlan Iskan

Selasa, 10 September 2019 – 10:20 WIB
 Joshua Wong - JPNN.COM
Dahlan Iskan.

??Sebenarnya Inggris pada tahun 1997 itu tidak harus mengembalikan Pulau Hong Kong. ??Yang harus dikembalikan adalah Kowloon. Yakni daratan yang ada di seberang pulau itu.

??Status Kowloon jelas: Inggris menyewa Kowloon dari Tiongkok. Selama 100 tahun. Perjanjiannya lengkap. Masih ada.??

Lalu, belakangan, Inggris menyewa lagi wilayah di sebelah Kowloon. Yang kini terkenal dengan nama New Territory. Yang berbatasan dengan Shenzhen itu.??

Dua wilayah itu --Kowloon dan NT-- tidak bisa dipisahkan lagi dari Hong Kong (pulau). Terowongan bawah lautnya pun sudah tiga buah. Yang panjangnya sekitar 1,8 km itu. Pelabuhan Hong Kong yang hebat itu pun tidak di Pulau Hong Kong.??

Penduduk Hong Kong pun sudah lebih banyak yang tinggal di tanah sewaan.?? Total penduduk Hong Kong 7 juta. Yang tinggal di Pulau Hong Kong hanya 1,5 juta. Yang tinggal di tanah sewaan 4,7 juta. ??

Masa sewa itu habis.?? Tanah sewaan itu harus dikembalikan ke Tiongkok. Semua penduduk Kowloon dan NT harus pindah ke Hong Kong pulau.

??Tidak mungkin. ??Pulau Hong Kong tidak akan muat.?? Ekonomi Hong Kong juga akan sulit. ??Mana tahan.??

Akhirnya Inggris dan Tiongkok berunding. Melahirkan kesepakatan 'Satu Negara Dua Sistem' itu.?? Inggris sekalian menyerahkan Pulau Hong Kong ke Tiongkok.??

Selama di Hong Kong saya tidak menemukan gadis cuek. Yang kesepian di tengah keramaian demo. Yang hanya bete main HP, duduknya sembrono dengan payudara terbuka.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close