JPO Roboh, Ahok : Kita Gak Tahu Apa Konstruksinya Abal-abal
jpnn.com - JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta jajarannya mengaudit seluruh jembatan penyeberangan orang (JPO) di ibu kota negara. Langkah itu sebagai tindak lanjut atas robohnya JPO di Pasar Minggu yang tiga orang pengguna jalan, Sabtu (24/9).
Ahok -sapaan Basuki- mengatakan, pihaknya akan mengubah semua JPO yang ada di DKI menjadi seperti yang ada di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat. Desainnya sengaja memberi ruang bagi angin agar tak tertahan.
"Jadi nggak boleh ditutupin sama iklan karena kalau kena angin, nggak ada lobangnya. Sekarang kan angin kencang, makanya kita mau audit," ujarnya usai menjalani tes narkoba di Badan Narkotika Nasional (BNN) Cawang, Jakarta, Minggu (25/9).
Ahok menambahkan, bagi JPO yang sudah terlanjur menjadi ruang iklan maka kontrak pemasangannya tidak akan dilanjutkan. Kecuali iklan yang dipasang tidak menutupi JPO.
Namun, secara bertahap, Ahok akan menghapus semua iklan yang ada di JPO. Nantinya ruuang reklami yang disediakan Pemprov DKI akan diganti dengan layar LED.
"Kita mau dorong LED. Kita butuh waktu tapi karena izin kan empat tahun. Yang jelas, JPO itu (roboh, red) karena angin ketutup," ujarnya.
Soal data JPO yang tak layak, Ahok mengaku tidak mengetahuinya secara pasti. Ia memilih hasil audit terlebih dulu.
”Kita gak tahu itu sudah bertahun-tahun. Kita gak tahu apa konstruksinya abal-abal. Masih akan diperiksa," pungkasnya.(dna/JPG)