JQH NU Menghasilkan 9 Rekomendasi Watsiqah Jakarta
jpnn.com, JAKARTA - Jam’iyatul Qurra’ wal Huffazh Nahdlatul Ulama (JQH NU) menutup acara Konferensi Alquran yang digelar selama dua hari, 20-21 Mei 2019 di Jakarta. Acara tersebut dihadiri sekitar 200 ulama Alquran, para hafizh, qari', pimpinan pondok pesantren, dan peneliti Alquran seluruh Indonesia yang tergabung dalam JQH NU.
Pada acara pembukaan, Senin (20/5), Ketua Umum Pimpinan Pusat Jam'iyyatul Qurra Wal Huffazh (JQH) NU, H. Saifullah Maksum menyampaikan perlunya menggagas strategi baru dalam dakwah dan pengajaran Alquran di era milenial. Strategi dakwah dan pengajaran Alquran sebisa mungkin lebih dari sekadar kulit dan simbolnya saja, tetapi lebih utama adalah menyangkut esensi dan nilai-nilai kandungan Alquran.
BACA JUGA: Perlu Strategi Baru Dalam Dakwah dan Pengajaran Alquran
“Pesan spiritual yang didakwahkan juga harus lebih diutamakan,” kata Saifullah Maksum.
Dalam acara seminar Alquran itu, JQH NU menghadirkan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan juga menghadirkan narasumber ulama dan akademisi yang fokus mengkaji Alquran, seperti Mukhlis M. Hanafi, KH. Ahsin Sakho Muhammad, KH Musta’in Syafi’ie, Sahiron Syamsuddin dan Agus Purwanto.
Setelah mendengar pemaparan dari para narasumber itu, peserta Konferensi Alquran JQH NU kemudian menetapkan sembilan rekomendasi yang dituangkan dalam Watsiqah Jakarta atau semacam piagam pada Selasa (21/5) kemarin.
Watsiqah Jakarta ditandangani oleh Ketum JQH NU KH. Saifullah Maksum, Sekretaris Ukum JQH NU KH. Muh. Ulinnuha, Rais Majelis Ilmi KH. Ahsin Sakho Muhammad, dan Katib JQH NU KH. Ahmad Dahuri di Jakarta pada 21 Mei 2019
Berikut sembilan rekomendasi Wstsiqah Jakarta: