Jualan Sepeda Omzet Rp 180 juta per Bulan, Mayoritas dari Transaksi Online
Dikatakan, dia memang fokus menjual sepeda impor dengan harga premium serta didukung aksesori yang unik dan tidak pernah ditemui di pasaran lokal. "Sehingga kita bisa menguasai pasar dan bisa menentukan harga. Apalagi di daerah masih kesulitan untuk mendapatkan barang-barang yang bagus,” tuturnya.
Chies menceritakan bahwa ada pembelinya dari Chicago, Amerika Serikat yang direkomendasikan temannya untuk membeli sepeda Fixie pada tahun 2011. “Waktu itu, saya tunjukkan saja jualan saya di Bukalapak. Setelah beberapa kali kontak dan negosiasi, akhirnya dia beli sepeda Fixie seharga Rp 20 juta. Begitu barang diterima setelah dikirim via Pos selama satu bulan, pembeli tersebut merasa puas dan memberikan testimoni,” ujarnya.
Ada juga pembeli dari Malaysia, Singapura, Korea, Australia dan Philipina. Untuk dalam negeri pembeli masih didominasi dari kawasan Pulau Jawa, Makasar, Medan, Balikpapan dan Banjarmasin. Sedangkan produk paling laku adalah yang bersifat fast moving seperti sarung tangan, jersey, kaos kaki, helm, speedometer, lampu dan sadel.
Dia pun mengakui, sistem aplikasi dan fasilitas yang disediakan pengelola Bukalapak semakin maju termasuk adanya Bukalapak Payment System yang menjamin keamanan transaksi baik bagi pembeli maupun pelapaknya.
"Setiap transaksi pembelian akan ada notifikasi baik berupa sms, notifikasi di aplikasi maupun via email. Bahkan calon pembeli bisa menanyakan ketersediaan barang melalui pesan pribadi (private message)," sambungnya.
Untuk bisa berjualan barang-barang yang unik dan premium, Chies didukung oleh supplier sepeda dan aksesorisnya dari Inggris, Amerika, Perancis dan paling banyak dari Taiwan. Bahkan supplier tersebut mendorong Chies untuk membuka toko offline setelah satu tahunan sukses berjualan di Bukalapak. (rl/jpnn)