Jubir Anies Sebut Food Estate Pro-Korporasi, Salah Kaprah dan Menyesatkan
jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Anies Baswedan–Muhaimin Iskandar (AMIN) Reiza Patters bersikeras bahwa food estate adalah program yang hanya menguntungkan korporasi bukan petani.
Menurut dia, berbanding terbalik dengan penjelasan kubu Prabowo Subianto, fakta di lapangan memperlihatkan ekosistem yang dibangun program andalan pemerintah tersebut bersifat eksklusif.
“Ekosistem eksklusif yang berisikan korporasi pengelola APBN yang dikhususkan untuk itu. Tidak ada keterlibatan petani lokal, kalaupun ada ya dijadikan sebagai buruh tani yang bekerja bagi kepentingan korporasi pengelola. Petani bukan menjadi subyek program, hanya menjadi obyek. Ini salah kaprah dan menyesatkan,” kata Reiza.
Reiza juga mengatakan bahwa pada kenyataannya sejumlah lahan pertanian yang dibuka dengan mengorbankan wilayah hutan malah berujung mangkrak.
Dia mengatakan hal itu sudah terjadi di Kalimantan Tengah.
“Perkebunan singkong seluas 600 hektare mangkrak dan 17.000 hektare sawah baru tak kunjung panen. Ini membuktikan bahwa proyek ini memang tidak serius dikerjakan dan hanya lip service belaka, dan hanya menghamburkan APBN yang sejatinya dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat,” tandasnya.
Reiza mengatakan bahwa dalam gagasan contract farming yang akan dijalankan oleh pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) ini memang akan berfokus pada lahan yang dimiliki oleh petani/kelompok tani atau koperasi.
Namun, lahan negara juga akan dimaksimalkan untuk melaksanakan kegiatan pertanian agar lebih masif.