Judit Nemeth-Pach, Duta Besar Termuda Hungaria yang Senang Olahraga Ekstrem
Umur 23 Tahun Sudah Jadi Juru Bicara Presidenjpnn.com - Duta Besar Hungaria untuk Indonesia Judit Nemeth-Pach punya prestasi istimewa. Hingga saat ini dia tercatat sebagai duta besar termuda di Hungaria. Selain itu, Judit punya hobi ekstrem yang tidak sembarang orang berani melakukannya.
Laporan Andra Nur Oktaviani, Jakarta
TIDAK ada yang ekstrem dari penampilan Judit saat ditemui Jawa Pos di ruang kerjanya di Kedutaan Besar Hungaria di Jakarta Kamis (4/6). Dalam balutan setelan kerja blazer dan rok, dia terlihat begitu feminin. Belum lagi untaian kalung mutiara yang melingkar di leher dan sepatu hak tinggi yang dikenakannya. Jauh dari kesan ekstrem.
Sambil membetulkan posisi duduk, Judit lalu memperlihatkan kedua telapak tangannya. Baret-baret halus dan ruam merah menghiasi kedua telapak tangannya. ”Saya baru saja melakukan rock climbing di Sumatera Barat. Lembah Harau. Indah sekali di sana,” ujarnya bersemangat.
Kunjungan Judit ke Sumatera Barat (Sumbar) sebetulnya adalah kunjungan diplomatik. Dia diajak Kementerian Luar Negeri Indonesia untuk memenuhi undangan pemerintah daerah setempat. Setelah acara selesai, Judit memilih memperpanjang waktu tinggalnya di tanah Minang. Dia merasa tertantang untuk menaklukkan tebing curam bersama Norbert Nemeth, sang suami. Kebetulan Nemeth tahu lokasi rock climbing dengan pemandangan indah di Sumbar.
Judit dan suami mulai menggeluti hobi panjat tebing pada 2013. Saat itu, sebagai head of international communication department di Kantor Perdana Menteri Hungaria, tekanan di tempat kerja yang berat membuat dia mesti mencari pelampiasan. Menggelar konferensi pers dan memantau berita-berita serta headline di media massa setiap hari cukup menguras konsentrasi dan energinya. Karena itu, alam menjadi pilihannya untuk melepas penat. Sang suami kemudian muncul dengan ide rock climbing.
Keduanya lantas mencoba beberapa tebing di Hungaria. Sayangnya, tidak banyak pilihan. Mereka lalu bergeser ke Austria dan Italia. Menurut Judit, dua negara tersebut punya banyak tebing untuk dipanjat. Sejak itu, saat musim panas tiba, ketika pekerjaan tidak terlalu banyak, Judit dan Nemeth menyempatkan diri untuk melakukan rock climbing setiap akhir pekan. Mereka pun jadi ketagihan.
Rock climbing bagi Judit bukan sekadar olahraga ekstrem. Rock climbing memungkinkan Judit untuk berhenti memikirkan pekerjaan. Sebab, olahraga itu menuntut fokus yang tinggi. ”Sehingga saya tidak sempat memikirkan hal lain, termasuk pekerjaan. Hanya saya, tebing, dan alam. Berbeda dengan aerobik atau yoga, saya masih bisa memikirkan hal lain,” jelas Judit penuh semangat.