Jujur Saja, Saat Ada Honorer, Guru PNS Santai-Santai Kok
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi X DPR Adrianus Asia Sidot memahami betul bahwa kontribusi guru honorer terhadap dunia pendidikan di tanah air sangat besar. Pasalnya, selain mantan kepala dinas pendidikan, politikus Golkar ini juga mantan bupati dua periode di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat.
"Saya tahu, saya merasakan betul peran dari teman-teman guru honorer ini sangat besar. Saya di kabupaten perbatasan, pedalaman, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat. Kami kekurangan guru 4000 lebih, itu diisi tenaga honorer. Mereka inilah yang berjasa besar dalam mempersiapkan generasi penerus sehingga berkontribusi bagi negara," kata Adrianus.
Hal itu disampaikannya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi X DPR dengan pengurus Komnas PGHRI dan PHK2I di Kompleks Parlemen, Selasa (28/1). Itu sebabnya, Bupati Landak periode 2008-20216 ini meminta pemerintah memberikan perhatian terhadap tenaga honorer.
"Jangan tutup mata hanya karena status mereka sebagai guru atau tenaga honorer. Karena jujiur saja, ketika guru honorer ini ada, guru-guru PNS-nya santai-santai kok. Saya pernah datangi sebuah sekolah di pedalaman. Saya tanya ini guru PNS-nya mana, katanya rapat, pak, di kabupaten sudah dua bulan. Rapat apa saya bilang sudah dua bulan," tutur Adrianus.
Pihaknya memastikan bahwa para guru honorer ini di lapangan benar-benar mengajar. Sebagai mantan Kadisdik hingga bupati, politikus Golkar ini tahu betul bagaimana perjuangan mereka di daerah.
"Jadi saya kira pimpinan, ini wajar kita perjuangkan supaya mereka bisa tenang. Ada masa depannya. Mudah-mudahan air matanya jangan keluar lagi lah. Kalau perlu nanti ada tim khusus yang mendalami ini, sehingga persoalan ini selesai," ucap Adrianus.
Dalam forum itu, pihaknya juga mengusulkan dibentuknya Panja Honorer untuk menangani guru yang memang menjadi kewenangan komisi pendidikan itu. Dia berharap ke depan masalah ini tidak berlarut-larut.
"Bagaimana kita mau mereformasi pendidikan kita, meningkatkan kualitas pendidikan, sementara persoalan tenaga pendidik dan kependidikan kita ini tidak pernah selesai," tandasnya.(fat/jpnn)