Jujurlah Pada Papua
Sabtu, 18 Mei 2013 – 17:07 WIB
Diplomasinya belum komprehensif. Masih defensif. Kalau kita sudah kerjakan PR kita dengan baik di Papua, kita enggak perlu defensif. Orang kan melihat hasil kerja kita apa. Kalau orang Papua mengatakan kami mau merdeka, internasional pasti mereka kenapa mau merdeka. Ya itu karena mereka merasa masih banyak masalah.
Kalau kita tidak menyelesaikan ini, diplomasi kita tidak akan meningkat juga. Kita bisa buktikan apa di Papua. Diplomasi itu kan perjuangan untuk perbaiki situasi, tapi ya selesaikan dulu masalah-masalah di Papua. Diplomasi kan ada dua di luar negeri dan diplomasi publik dalam negeri. Itu ada korelasinya. Indonesia belum mampu membuat kualitas yang sama di diplomasi internasional dan dalam negeri. Kalau kita selesaikan di sini, kita bisa sampaikan pada internasional, masalah kita sudah selesai. Kalau Papua enggak selesai, mereka pasti mengganggu. Diplomasinya belum optimal dan reaktif. Kalau mau selesaikan, ya selesaikan, diplomasi kita akan lebih ringan jalannya.
Apakah gerakan Benny ini bisa berindikasi seperti Xanana Gusmao di Timor-timur? Mengingat Xanana dulunya juga pesakitan