Jumat Macet di Hisbullah
Oleh Dahlan IskanSenin, 24 Desember 2018 – 04:40 WIB
“Bukan,” jawabnya. “Salat Asar-nya sebentar lagi. Tiga menit lagi,” tambahnya.
“Kok tadi itu empat rakaat. Mengapa empat rakaat?,” tanya saya lagi.
“Ya begitulah. Harus begitu,” jawabnya.
Saya bergegas balik ke dalam masjid. Copot sepatu lagi. Takut ketinggalan Salat Asar. Saya pun ikut salat empat rakaat lagi. Saya kan musafir.
Saya tidak sempat ngobrol-ngobrol setelah Jumatan. Acara lain sudah menunggu.
Macet lagi.
Parah.
Ternyata mobil diberhentikan di suatu tempat. Sekitar 1 Km dari masjid. Sopir minta izin turun. Masuk makam. Saya mengikutinya. Ingin tahu.