Jumbo! Bayi Lahir dengan Berat 6,1 Kg, Lihat Fotonya
Menurut Diah, bayi itu dilahirkan lebih cepat dari perkiraan 40 minggu kehamilan. Bayi Zubaidah dilahirkan di usia kehamilan 38-39 minggu. “Dilahirkan lebih cepat karena ada gejala pre eklamsia. Seperti tensi ibu sempat naik, timbul bengkak di kaki. Makanya, dipercepat kelahirannya. Meskipun si ibu sejatinya ingin ditunda dulu karena tidak ada yang menemani,” jelas Diah.
Namun, mengingat pre-eklamsia merupakan salah satu faktor penyebab kematian ibu dan anak, akhirnya persalinan Zubaidah pun dilakukan lebih cepat. Apalagi, dari segi usia kehamilan pun juga dinilai sudah cukup.
“Lahirnya bayi besar atau makrosomia ini ada beberapa faktor. Bisa jadi karena keturunan keluarga baik dari ayah dan ibu, suku mau pun faktor seperti penyakit Diabet Gestasional (diabet karena proses kehamilan),” bebernya.
Namun untuk Zubaidah, Diah menyebut, kadar gula sang ibu selama kehamilan tetap bagus dan normal. Sehingga, dokter pun meniadakan faktor diabet dalam kasus Zubaidah. “Kalau untuk putra ibu Zubaidah, mungkin karena keturunan. Karena sebelumnya anak pertama lahir dengan bobot 4,5 kg,” jelasnya.
Proses operasi caesar dilakukan karena melihat kondisi bayi yang besar akan menimbulkan kesulitan saat proses kelahiran normal. “Risiko bagi anak bisa timbul cedera bahu. Sedangkan bagi ibu, meskipun ukuran panggulnya normal, namun dengan bayi yang besar, jelas akan sulit,” pungkas Diah. (mie/ridhowati saputri/adk/jpnn)