Jumlah Kasus COVID-19 di Amerika Tembus 5 Juta, Donald Trump Kerjanya Apa?
Studi tentang asal mula virus itu dengan jelas menunjukkan bahwa virus corona muncul secara alami bukan dari lembaga mana pun.
WHO, yang didirikan untuk meningkatkan kesehatan global, tidak luput dari sasaran pemerintahan Trump.
Bahkan, pemerintah AS telah mulai menarik diri dari WHO bulan lalu, menuduhnya terlalu dekat dengan Tiongkok dan salah menangani pandemi COVID-19, yang mengejutkan banyak ahli di negara tersebut.
Langkah AS itu tentu saja memberikan pukulan bagi kerja sama global yang sudah rapuh dalam pengendalian pandemi.
Prancis dan Jerman memutuskan untuk menghentikan pembicaraan tentang reformasi WHO karena Amerika Serikat, meskipun telah memutuskan untuk keluar dari organisasi itu, ironisnya masih berusaha untuk memimpin perundingan tersebut, menurut laporan Reuters pada Jumat (7/8).
"Tidak ada yang ingin diseret ke dalam proses reformasi dan mendapatkan garis besarnya dari negara yang baru saja keluar dari WHO," kata seorang pejabat senior Eropa yang dikutip oleh laporan itu.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Kamis (6/8) pekan lalu mengatakan bahwa pandemi COVID-19 tidak dapat dikalahkan di dunia yang terpecah, dan dia berharap AS akan "mempertimbangkan kembali posisinya" terkait keputusan untuk menarik diri dari organisasi tersebut.
"Sekarang saatnya untuk bekerja sama, saatnya untuk fokus memerangi virus ini. Jadi, saya berharap AS akan mempertimbangkan kembali posisinya," ujar kepala WHO tersebut di Forum Keamanan Aspen melalui tautan video. (ant/dil/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi: