Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Jumlah Kelas Menengah Indonesia Dinyatakan Turun, Apa Penyebabnya?

Kamis, 05 September 2024 – 23:55 WIB
Jumlah Kelas Menengah Indonesia Dinyatakan Turun, Apa Penyebabnya? - JPNN.COM
Populasi kelas menengah Indonesia dinyatakan menurun, sementara kelompok 'aspiring middle class' bertambah. (ANTARA: Akbar Nugroho Gumay)

Definisi kelas menengah menurut laporan World Bank yang berjudul 'Aspiring Indonesia-Expanding Middle Class' adalah mereka yang punya pengeluaran sebesar Rp1,2 juta hingga Rp6 juta per bulan per kapita.

Sementara warga dengan pengeluaran Rp1,2 juta per bulan per kapita masuk dalam kategori kelompok menuju kelas menengah.

Mereka yang masuk kelas rentan adalah dengan pengeluaran Rp354 ribu hingga Rp532 ribu per kapita.

Namun Media mengatakan golongan masyarakat dalam kelompok menuju kelas menengah bisa jadi seketika turun kelas, karena minimnya bantuan atau subsidi.

Ia mencontohkan masyarakat yang memiliki gaji sebesar Rp2 juta, yang tidak dikategorikan miskin lagi, tapi tidak memiliki akses ke program perlindungan sosial atau mendapat subsidi, seperti bantuan pangan, pendidikan, dan sejenisnya.

"Secara agregat relatif tidak ada insentif signifikan yang sifatnya direct [langsung] untuk mereka. Jadi itu yang kemudian membuat mereka tergopoh-gopoh."

Belum lagi jika membicarakan harga pengeluaran pokok seperti makanan dan minuman yang harganya "melambung tinggi beberapa bulan terakhir", tambahnya.

Apa yang menyebabkan jumlah kelas menengah menurun?

BPS mengatakan menurunnya populasi kelas menengah di Indonesia dipengaruhi oleh pandemi COVID-19.

Kelas menengah di Indonesia seringkali tidak mendapatkan bantuan ekonomi yang memadai dari pemerintah

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA